BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembajakan kapal laut di selat malaka merupakan sejarah panjang yang tidak terselesaikan bagi para pemilik kapal dan pelaut yang melintasi selat malaka. Letak Geografis selat malaka yang secara geopolitik sangat strategis memiliki arti penting bagi semua Negara serta menjadikannya sebagai jalur yang sangat penting bagi Negara Negara dunia yang berkepentingan dalam hal kegiatan ekonomi, lalu lintas perdagangan serta strategi militer terutama Negara Negara Besar seperti amerika serikat, Jepang, China, india.
Selat malaka memiliki peranan penting dalam konteks perdagangan international dan sebagai jalur tersibuk didunia dan ancaman yang datang dari: perompak atau bajak laut, ambiguitas yurisdiksi hukum international laut (UNCLOS 1982), jarak laut teritorial (ZEE) yang saling tumpang tindih antara negara satu dengan negara yang lainnya serta yurisdiksi peran krusial masing-masing negara dalam menjaga keamanan diselat malaka.Permasalahan yng timbul karena adanya perkembangan yang penting dibidang perkapalan dan perubahan-perubahan dalam strategi militer secara global dari negara negara besar. Selat malaka merupakan suatu perairan yang selalu dilaui oleh kapal-kapal dimana sejak 1967 kapal-kapal tanker raksasa banyak bermunculan membawa minyak dari timur tengah ke jepang dan timur jauh. Namun kondisi geografis selat malaka yang sempit,dangkal, baerkelok-kelok dan ramai seakan memberikan ruang dan peluang bagi para bajak laut untuk beraksi.
Berdasarkan definisi pembajakan sebagaimana yang diatur dalam pasal 101 konvensi UNCLOS 1982 tentang hukum laut dan perampokan bersenjata sebagaimana yang ditetapkan dalam resolusi A1025(26) yang diadopsi pada tanggal 2 desember 2009 disidang majelis ke-26 dari international maritime organization (IMO). Sebelum tahun 1992, Nahkoda dan operator kapal tidak punya tempat untuk berpaling ketika kapal mereka diserang ,dirampok atau dibajak baik dipelabuhan maupun dilaut karena penegak hukum setempat menutup telinga atau memilih mengabaikan bahwa ada masalah serius di perairan mereka. International Maritime bureau menyadari tingkat meningkatnya pembajakan ingin memberikan layanan gratis untuk pelaut, dan mendirikan international maritime bureau piracy reporting center (IMB-PRC) di kuala lumpur Malaysia yang siap melayani 24 jam dengan tujuan utama menjadi titik pertama kontak bagi nahkoda kapal untuk melaporkan setiap insiden pembajakan dan meningkatkan kesadaran dalam ndustri pelayaran yang meliputinahkoda kapal, pemilik kapal, perusahaan asuransi dari daerah risiko tinggi yang terkait dengan serangan bajak laut atau port tertentu dan anchorages terkait dengan perampokan bersenjata diatas kapal sehingga dapat memeulai proses respon.fungsi utama dari international maritime bureau piracy reporting centre adalah menjadi titik kontak tunggal untuk master kapal dimana saja didunia yang berada dibawah serangan bajak laut atau perampokan bersenjata.dan menerima informasi dari master dan kemudian meneruskan kepada penegak hukum setempat untuk meminta bantuan dan informasi dari master disiarkan ke semua kapal diwilayah samudera sehingga lighting ancaman. IMB-PRC juga bekerja sama dengan berbagai pemerintah dan lembaga penegak hukum dan terlibat dalam berbagai informasi dengan industri, penekanan hukum dan pemerintah dalam upaya mengurangi dan akhirnyanmemberantas kejahatan ini.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk sebuah skripsi dengan judul : ”PENGARUH INFORMASI DARI INTERNATIONAL MARITIME BUERAU PIRATE REPORTING CENTRE (IMB-PRC) MALAYSIA TERHADAP FREKUENSI PEMBAJAKAN KAPAL LAUT DISELAT MALAKA TAHUN 2010-2011”
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan latar belakang judul penelitian di atas, maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :
a. Kemungkinan meningkatnya frekuensi pembajakan kapal dilaut karena kurangnya informasi Up todate tentang perairan yang rawan terjadinya pembajakan kapal.
b. Kurangnya kesadaran dan motivasi pihak kapal untuk melaporkan pembajakan yang telah dialaminya kepada IMB-PRC.
c. Masih kurang optimalnya kinerja IMB-PRC dalam usaha meneruskan informasi pembajakan ke kapal-kapal karena sifatnya hanya menunggu laporan dari kapal-kapal yang mengalami pembajakan.
d. Pemilik kapal dan kru kapal melaporkan kejadian pembajakan yang dialaminya tidak pada saat terjadinya pembajakan.
e. Tidak semua kru diatas kapal mengerti prosedur pelaporan kejadian.
.
2. Pembatasan Masalah
Sehubungan keterbatasan waktu dan teori-teori, agar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan dapat diteliti, untuk itu penulis memberi batasan masalah pada pengaruh informasi dari International maritime buerau piracy reporting centre (IMB-PRC) Malaysia terhadap frekuensi pembajakan kapal laut diselat malaka tahun 2010-2011.
3. Pokok Permasalahan
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana system pemberian informasi yang diterapkan oleh International maritime bureau piracy reporting centre Malaysia?
b. Bagaimana Frekuensi pembajakan kapal laut di selat malaka?
c. Apakah ada pengaruh pemberian informasi dari International maritime buerau piracy reporting centre Malaysia terhadap frekuensi pembajakan kapal laut di selat malaka?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :
a. Untuk mengetahui sistem pemberian informasi tentang pembajakan kapal laut di selat malaka yang dilakukan oleh international maritime bureau piracy reporting centre Malaysia.
b. Untuk mengetahui operasional Frekuensi pembajakan kapal laut di selat malaka ?
c. Untuk menganalisis pengaruh Informasi dari International maritime bureau piracy reporting centre malaysia terhadap frekuensi pembajakan kapal laut diselat malaka
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Menambah khasanah dan wawasan ilmiah bagi penulis khususnya dalam hal system informasi tentang pembajakan kapal laut yang diperoleh dari international maritime bureau piracy reporting centre Malaysia. Disamping itu penelitian ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan akademis dalam rangka mendapat gelar Sarjana Ekonomi Tranportasi Laut program S1 di Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti Jakarta.
b. Bagi STMT dan Masyarakat
Sebagai sumbangan pemikiran dan sumber analisis kepada para pembaca, baik di lingkungan kampus STMT Trisakti, ataupun di luar kampus dalam memahami tentang pengaruh Informasi dari International maritime bureau piracy reporting centre malaysia terhadap frekuensi pembajakan kapal laut diselat malaka dalam upaya penambahan referensi bagi mahasiswa dan masyarakat umum melalui perpustakaan STMT Trisakti Jakarta
c. Bagi Perusahaan-perusahaan pelayaran Indonesia dan pelaut Indonesia
Penelitian ini merupakan sumbangan pikiran dari penulis dalam rangka pengembangan prosedure perusahaan dan dapat dijadikan bahan masukan bagi perusahaan dan pelaut dalam menganalisis dan mengambil keputusan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berkenaan terhadap system informasi mengenai pembajakan kapal laut demi keselamatan dan keamanan armadanya dan seluruh kru dalam pelayaran diselat malaka.
d. Bagi International Maritime bureau piracy reporting centre Malaysia.
Diharapkan sebagai masukan agar selalu melakukan optimalisasi dalam upaya memberikan informasi yang uptodate kepada para pelaut guna memperkecil kemungkinan terjadinya pembajakan kapal laut diwilayah selat malaka khususnya,
D. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, maka penulis memberikan hipotesis awal, yaitu diduga terdapat pengaruh informasi dari International maritime bureau piracy reporting center (IMB-PRC) Malaysia terhadap frekuensi pembajakan kapal laut di selat malaka.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dalam bentuk angket dan data kuantitatif dalam bentuk skor jawaban responden pada setiap pernyataan angket. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh penulis melalui kuesioner atau angket yang disebar kepada awak kapal secara acak (random).
2. Populasi dan Sampel
Dimana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pasis ANT II BP3IP Periode II Tahun 2012, adapun Sampel adalah bagian dari populasi. sampel yang diambil adalah sedikitnya 30 orang yang dianggap dapat mewakili Pasis ANT II BP3IP periode II Tahun 2012
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Untuk memperoleh data primer melalui riset lapangan, maka penulis akan menggunakan teknik sebagai berikut :
1) Angket
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyampaikan daftar pertanyaan tertulis untuk meminta keterangan atau jawaban dan informasi yang dibutuhkan, dari 30 responden.
2) Observasi
Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada obyek yang diselidiki.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research).
Agar skripsi ini tidak menyimpang jauh dari teori-teori yang ada dan untuk memperoleh data sekunder guna melengkapi data yang sudah tersedia, maka dalam riset kepustakaan ini penulis menggunakan beberapa literatur berupa buku-buku, majalah, jurnal, dan bahan pustaka lainnya.
4. Metode Analisis Data
Pada penelitian ini sesuai penjelasan di atas penulis menggunakan metode penyebaran daftar pertanyaan dimana setiap butir pernyataan responden yang bersifat kualitatif akan diubah menjadi kuantitatif dengan menggunakan Skala Likert. Jawaban pernyataan diberikan bobot nilai yang berdasarkan skala 5 (lima), di mana pada variabel X (Informasi dari International maritime bureau piracy reporting centre Malaysia) dan variabel Y (Frekuensi pembajakan kapal laut) setiap jawaban pernyataan mempunyai nilai sebagai berikut :
Tabel I.1
Bobot Nilai Jawaban Pertanyaan
Pilihan Jawaban Singkatan Bobot Nilai
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Ragu-ragu RG 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber : Sugiyono, ( 2009 : 107 )
Sedangkan teknik analisis data yang akan digunakan penulis dalam mengolah data hasil survei adalah menggunakan perhitungan secara manual sebagai berikut :
a. Analisis regresi linier sederhana
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh proporsional antara variabel Informasi dari International maritime bureau piracy reporting centre Malaysia (X) terhadap variabel frekuensi pembajakan kapal laut(Y). Menurut Sugiyono (2009 : 237) rumus regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :
Dimana :
X = Variabel bebas ( Informasi dari International maritime bureau piracy reporting centre Malaysia )
Y = Variabel terikat (frekuensi pembajakan kapal laut)
a = Konstanta (bilangan tetap)
b = Koefisien regresi
n = Jumlah sampel
Adapun rumus untuk mencari nilai a dan b adalah :
dan
b. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kuat atau lemahnya pengaruh antara variabel X (Informasi dari International maritime bureau piracy reporting centre Malaysia) dengan variabel Y (frekuensi pembajakan kapal laut ). Menurut Sugiyono (2009 : 238) rumus koefisien korelasi atau r adalah sebagai berikut :
Dimana :
n = Jumlah sampel
r = Koefisien korelasi
X = Variabel bebas (Informasi dari International maritime bureau piracy reporting centre Malaysia)
Y = Variabel terikat (frekuensi pembajakan kapal laut)
Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuat - lemahnya hubungan tersebut, maka penulis menggunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut ini :
Tabel I.2
Interpretasi Tingkat Hubungan X dan Y
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,200 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, ( 2009 : 214 )
Dengan demikian maka nilai r dinyatakan sebagai berikut :
1) Jika r = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara variabel X dan variabel Y sangat kuat dan positif
2) Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara variabel X dan variabel Y sangat kuat tetapi negatif
3) Jika r = 0 atau mendekati 0, maka tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y atau hubungannya sangat lemah.
c. Analisis Koefisien Penentu ( KP )
Merupakan besarnya kontribusi atau sumbangan variabel X (Informasi dari International maritime bureau piracy reporting centre Malaysia) terhadap variabel Y (frekuensi pembajakan kapal laut) dalam persentase dengan rumus sebagai berikut :
KP = r² . 100%
Dimana :
KP = Koefisien Penentu
r = Koefisien korelasi
d. Uji Hipotesis
Digunakan untuk menguji apakah variabel X dan Y memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak, di mana rumus yang digunakan adalah dengan uji satu arah dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1) Hipotesis awal
Ho: ρ = 0. Artinya tidak ada hubungan positif antara variabel X dengan variabel Y
Ha : ρ > 0. Artinya ada hubungan positif antara variabel X dengan variabel Y
Ha : ρ < 0. Artinya ada hubungan yang negatif antara variabel X dengan variabel Y
2) Rumus Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Untuk menghitung nilai thitung digunakan rumus sebagai berikut :
3) Untuk mengetahui nilai ttabel digunakan tabel distribusi t pada taraf kesalahan α = 0,050 dk = n – 2.
Gambar I.1.
Kurva Distribusi Normal
4) Membandingkan t table dengan t hitung
a) Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya hipotesis atau dugaan sementara tidak terbukti.
b) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya hipotesis atau dugaan sementara terbukti benar.
F. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini secara keseluruhan disiapkan dalam lima Bab, dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, yang meliputi identifikasi masalah, pembatasan masalah dan pokok masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, hipotesis serta sistematika penulisan skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang berkenaan dengan permasalahan yang akan dibahas, yaitu Definisi informasi, teori tentang Informasi dari international maritime bureau piracy reporting centre Malaysia, Frekuensi pembajakan diselat malaka, dan pengaruh informasi Dari international maritime bureau piracy reporting centre malaysia terhadap frekuensi pembajakan
BAB III : GAMBARAN UMUM INTERNATIONAL MARITIME BUREAU PIRACY REPORTING CENTER
Dalam bab ini mengenai gambaran umum INTERNATIONAL MARITIME BUREAU PIRACY REPORTING CENTRE MALAYSIAyang berisi sejarah singkat organisasi dan manajemen serta kegiatan usaha operasinya.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas dan di analisis sistem pemberian informasi dari international maritime bureau piracy reporting centre Malaysia dan analisis pengaruh informasi dari international maritime bureau piracy reporting centre Malaysia dengan frekuensi pembajakan kapal laut di selat malaka
BAB V : PENUTUP
Merupakan bab terakhir berisi kesimpulan dari seluruh analisis dan pembahasan, serta saran-saran penulis, yang disesuaikan dengan tujuan dan kegunaan penelitian yang telah ditentukan dalam bab I.